Soal Numerik CPNS 2026 : Kesalahan Umum yang Harus Dihindari

Soal Numerik CPNS 2026

Soal Numerik CPNS 2026 – Seleksi CPNS 2026 menggunakan kerangka SKD dengan total 110 soal dalam 100 menit, dan TIU menjadi bagian penting dari penilaian, bagian numerik dalam TIU.

Sering menjadi titik kritis karena menguji kemampuan berhitung cepat dan logika angka. Namun, banyak peserta membuat kesalahan sederhana yang merugikan. Berikut kesalahan umum yang harus dihindari, beserta solusi agar peluang lolos makin tinggi.

Menyepelekan Dasar Operasi Matematika

Banyak peserta CPNS 2026 menganggap bahwa soal numerik hanya akan menguji kemampuan berhitung cepat dengan angka besar atau rumus rumit. Padahal, bagian ini justru sering menyisipkan soal-soal sederhana yang menguji pemahaman dasar matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Kesalahan kecil dalam konsep dasar ini seringkali menjadi penyebab gagalnya peserta mencapai passing grade.

Bukan karena mereka tidak tahu caranya, tetapi karena kurang teliti dan terlalu percaya diri. Peserta cenderung terburu-buru menyelesaikan soal-soal yang tampak mudah, tanpa melakukan pengecekan ulang. Akibatnya, jawaban yang seharusnya benar justru menjadi salah karena kekeliruan kecil seperti:

Kesalahan yang Sering Terjadi:
  • Salah menghitung urutan operasi (misalnya mengalikan sebelum menjumlahkan tanpa memperhatikan tanda kurung).
  • Tertukar dalam pembagian dan perkalian pecahan.
  • Mengabaikan tanda negatif atau keliru dalam pengolahan bilangan bulat negatif.
  • Terlupa konversi satuan saat soal menyajikan konteks panjang, waktu, atau kecepatan.
Contoh:

Soal:

Seorang pedagang membeli 12 dus barang, masing-masing berisi 24 botol. Jika setiap botol dijual seharga Rp3.500, berapa total pendapatan jika semua botol terjual habis?

Kesalahan Umum: langsung mengalikan 12 x 3.500 tanpa mengalikan jumlah dus dan botol terlebih dahulu.

Langkah benar:
12 dus × 24 botol = 288 botol
288 × Rp3.500 = Rp1.008.000

Tanpa pemahaman dasar yang kuat, peserta bisa salah menghitung tahap pertama lalu menjadikan hasil keliru sebagai dasar perhitungan berikutnya.

Solusi yang Disarankan:
  • Lakukan latihan soal operasi dasar setiap hari. Tidak perlu banyak, cukup 10–15 soal untuk melatih ketelitian.
  • Gunakan waktu simulasi dengan stopwatch agar terbiasa berpikir cepat dan tepat.
  • Hindari langsung menebak jawaban meski soal terlihat mudah.
  • Biasakan menulis perhitungan meski hanya di kertas coret—ini bisa mengurangi kesalahan hitung.

Soal numerik CPNS 2026 bukan soal matematika tingkat tinggi, tetapi ia menuntut akurasi tinggi dalam tekanan waktu. Menguasai konsep dasar akan memberi fondasi yang kokoh sebelum menghadapi soal-soal yang lebih kompleks.

Salah Membaca Soal Cerita / Data

Soal numerik CPNS 2026 tidak hanya menguji kemampuan berhitung, tetapi juga kemampuan memahami informasi dari soal cerita atau data yang disajikan. Dalam tipe ini, soal biasanya berbentuk narasi singkat yang menyisipkan informasi angka, kondisi, dan hubungan logis tertentu. Di sinilah banyak peserta membuat kesalahan bukan karena tidak bisa menghitung, tetapi karena salah memahami apa yang sebenarnya ditanyakan.

Peserta sering kali membaca soal dengan tergesa-gesa, melewatkan kata kunci penting seperti “setelah”, “selisih”, “sisa”, atau “total seluruhnya”. Kesalahan membaca konteks menyebabkan peserta mengambil angka yang salah, memilih rumus yang tidak sesuai, atau menjawab pertanyaan yang sebenarnya tidak diminta.

Ciri Khas Soal Cerita Numerik:
  • Mengandung narasi atau deskripsi situasi sehari-hari.
  • Melibatkan lebih dari satu tahap perhitungan.
  • Menyisipkan kata kunci logis yang menentukan arah perhitungan.
  • Kadang menyertakan informasi yang tidak relevan untuk menguji fokus peserta.
Kesalahan Umum yang Sering Terjadi:
  1. Mengabaikan kata kunci logika:
    Misalnya: “Jumlah uang Budi setelah membeli buku…” → peserta langsung menghitung jumlah total uang, bukan setelah pengurangan.
  2. Salah menafsirkan maksud pertanyaan:
    Soal meminta “berapa selisih penghasilan A dan B”, tetapi peserta malah menjawab total penghasilan keduanya.
  3. Menggunakan angka yang salah dari soal:
    Contoh: soal menyebut “gaji pokok 3 juta, tunjangan 500 ribu”, tetapi peserta hanya menghitung salah satunya.
  4. Melompat ke perhitungan tanpa memahami konteks:
    Langsung menghitung angka-angka yang muncul tanpa membaca ulang kalimat soal.
Contoh Soal:

Ani bekerja sebagai kasir dengan gaji pokok Rp4.000.000. Ia mendapat bonus 10% dari total penjualan setiap bulan. Jika bulan ini total penjualannya Rp60.000.000 dan ia dikenakan potongan 5% untuk pajak dari total gaji, berapa gaji bersih yang diterima Ani bulan ini?

Langkah logis yang benar:

  1. Hitung bonus: 10% × 60 juta = 6 juta
  2. Hitung total gaji kotor: 4 juta + 6 juta = 10 juta
  3. Hitung potongan pajak: 5% × 10 juta = 500 ribu
  4. Gaji bersih: 10 juta – 500 ribu = Rp9.500.000

Kesalahan umum: peserta lupa menambahkan bonus, atau salah menempatkan potongan pajak hanya pada gaji pokok.

Cara Menghindari Kesalahan Membaca Soal Cerita:
  • Baca soal dua kali. Pertama untuk memahami konteks, kedua untuk mencatat angka dan syarat penting.
  • Tandai kata kunci logika seperti “selisih”, “sisa”, “total”, “setelah”, “sebelum”, “terbanyak”, dan “paling sedikit”.
  • Gunakan skema atau tabel jika soal panjang dan melibatkan banyak angka.
  • Latih fokus dan ketelitian. Jangan hanya mengejar kecepatan.

Soal cerita bukan tentang seberapa cepat kamu menghitung, tapi seberapa cermat kamu menangkap maksud pertanyaan. Dalam seleksi CPNS 2026 yang kompetitif, memahami konteks jauh lebih penting daripada sekadar menghitung cepat.

Baca Juga : Pahami Polanya : Contoh Soal Numerik CPNS 2026 Yang Sering Muncul

Keliru dalam Pola Deret Angka

Pola deret angka menjadi salah satu tipe soal numerik yang selalu muncul dalam seleksi CPNS, termasuk pada ujian TIU tahun 2026. Soal ini terlihat sederhana hanya deretan angka tetapi justru menjadi jebakan bagi banyak peserta karena menguji logika, ketelitian, dan konsistensi dalam menganalisis pola. Banyak peserta CPNS yang terburu-buru menyimpulkan pola hanya dari satu atau dua angka awal tanpa mengecek apakah pola tersebut berlaku untuk seluruh deret.

Kesalahan kecil ini bisa membuat jawaban akhir melenceng jauh. Soal deret angka biasanya meminta peserta menentukan angka berikutnya dalam urutan tertentu atau menemukan satu angka yang tidak sesuai dalam pola. Jenis pola yang muncul bisa bervariasi, dari pola aritmetika dasar hingga kombinasi logika kompleks.

Jenis Pola Deret yang Sering Muncul:
  1. Pola Aritmetika – penjumlahan atau pengurangan tetap (contoh: +3, +3, +3, …).
  2. Pola Geometrika – perkalian atau pembagian tetap (contoh: ×2, ×2, ×2, …).
  3. Pola Campuran – gabungan tambah dan kali (contoh: ×2 lalu +3 secara bergantian).
  4. Pola Ganjil/Genap – perubahan mengikuti pola bilangan ganjil atau genap.
  5. Pola Posisi / Fibonacci – menjumlahkan dua angka sebelumnya untuk menghasilkan angka berikutnya.
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari:
  • Mengasumsikan pola dari dua angka pertama saja.
    Peserta langsung menyimpulkan jenis pola tanpa menguji kelanjutannya pada seluruh deret.
  • Tidak mengecek konsistensi pola.
    Misalnya: jika pola awal +5, +10, peserta tidak sadar bahwa pola berikutnya justru berubah menjadi perkalian.
  • Mengabaikan pola non-linier.
    Soal bisa menggunakan pola kuadrat, bilangan prima, atau deret berpola naik-turun.
  • Melompati angka atau posisi dalam analisis.
    Pola deret kadang menyisipkan sistem “selang-seling”, tapi peserta malah membaca urutan satu arah.
Contoh Soal:

3, 6, 12, 24, 48, ?

Pola: setiap angka dikali 2 → Jawaban: 96
Kesalahan umum: ada peserta yang melihat pertambahan → “+3, +6, dst.” yang hanya cocok di dua angka awal, lalu melenceng.

2, 4, 8, 16, 31, ?

Pola sebenarnya: 2 × 2 = 4, 4 × 2 = 8, 8 × 2 = 16, lalu bukan ×2 tapi salah satu angka menyimpang.
Artinya, angka 31 tidak sesuai pola → soal mencari angka ganjil (anomali), bukan kelanjutan.

Cara Menghindari Kesalahan dalam Deret Angka:
  • Uji pola secara bertahap. Jangan langsung simpulkan. Coba cek pola dari 3–4 angka pertama.
  • Tulis selisih atau hasil kali antara angka berurutan untuk melihat kecenderungan.
  • Periksa seluruh deret. Pastikan pola konsisten hingga akhir.
  • Latih berbagai jenis pola, terutama yang campuran, karena paling sering muncul dalam CPNS.
  • Jangan terjebak pada dugaan awal. Jika pola tidak cocok di tengah, ulangi analisis dari awal.

Deret angka bukan tentang siapa paling cepat menjawab, tapi siapa paling teliti membaca pola. Dalam soal numerik CPNS 2026, peserta yang mampu menahan diri untuk tidak asal menebak justru punya peluang lebih besar meraih poin penuh dari tipe soal ini.

Manajemen Waktu yang Buruk

Soal numerik dalam ujian CPNS 2026 bukan hanya menguji kemampuan berhitung dan berpikir logis, tetapi juga ketahanan mental dalam mengelola waktu secara efisien. Total waktu untuk mengerjakan seluruh SKD adalah 100 menit dengan jumlah soal 110 butir, yang terdiri dari TWK, TIU, dan TKP. Dari total itu, TIU berisi 35 soal, dan bagian numerik menjadi komponen yang menyita waktu paling banyak karena memerlukan proses berhitung dan analisis pola.

Sayangnya, banyak peserta CPNS gagal menyelesaikan seluruh soal numerik bukan karena kurang kemampuan, tetapi karena manajemen waktu yang buruk. Mereka menghabiskan terlalu banyak waktu pada satu soal sulit, sehingga kehilangan kesempatan menjawab soal lainnya yang justru lebih mudah.

Gejala Umum Manajemen Waktu yang Buruk:
  1. Terlalu lama pada soal sulit.
    Tidak mau melewatkan satu soal meski sudah jelas membingungkan, hingga waktu habis untuk soal-soal lain.
  2. Tidak punya strategi pengerjaan.
    Mengikuti urutan soal dari atas ke bawah tanpa menyaring terlebih dahulu soal mana yang bisa dikerjakan cepat.
  3. Tidak memperhitungkan waktu per soal.
    Dengan 100 menit untuk 110 soal, idealnya hanya 54 detik per soal. Tanpa kontrol waktu, peserta bisa kehabisan waktu sebelum mencapai soal numerik terakhir.
  4. Tidak menyisakan waktu untuk pengecekan ulang.
    Semua waktu habis untuk menjawab, tanpa sempat mengecek kesalahan ketik, logika, atau hasil hitungan.
Dampak dari Manajemen Waktu yang Buruk:
  • Soal numerik yang mudah terlewat dan tidak sempat dikerjakan.
  • Terpaksa menjawab secara asal di menit terakhir.
  • Skor TIU menurun meskipun kemampuan sebenarnya memadai.
  • Meningkatnya stres selama ujian karena merasa dikejar waktu.
Cara Menghindari Kesalahan Ini:
  • Gunakan timer saat latihan. Biasakan mengerjakan soal dengan waktu maksimal 1 menit per soal numerik.
  • Tandai soal sulit, kerjakan nanti. Jika menemui soal yang butuh lebih banyak waktu, beri tanda dan lanjutkan ke soal berikutnya.
  • Prioritaskan soal mudah. Baca cepat seluruh soal numerik, kerjakan yang kamu yakin dulu. Soal dengan pola sederhana atau hitungan dasar bisa memberi poin aman lebih cepat.
  • Sisakan 5–10 menit terakhir untuk review. Gunakan sisa waktu untuk mengecek kembali soal-soal yang ditandai atau belum dijawab.
  • Buat strategi waktu sejak awal ujian. Misalnya, alokasikan 25 menit khusus untuk bagian TIU, dan di dalamnya 12–15 menit untuk soal numerik.

Manajemen waktu bukan soal insting, tapi soal kebiasaan dan disiplin. Peserta yang mampu mengatur waktu pengerjaan dengan bijak akan memiliki peluang lebih besar untuk menyelesaikan seluruh soal numerik dengan tenang dan akurat. Dalam ujian CPNS 2026 yang kompetitif, efisiensi waktu menjadi senjata utama untuk lolos ke tahap selanjutnya.

Tidak Mengecek Jawaban (Rechecking)

Banyak peserta CPNS 2026 terlalu fokus pada kecepatan menjawab soal numerik, hingga melupakan satu hal penting yang justru bisa menyelamatkan skor akhir mereka: rechecking, atau pengecekan ulang jawaban. Soal numerik seringkali melibatkan perhitungan lebih dari satu tahap, dan satu kesalahan kecil di awal dapat memengaruhi seluruh hasil akhir.

Sayangnya, karena tekanan waktu dan keinginan menyelesaikan seluruh soal, peserta kerap langsung mengirim jawaban tanpa sempat memeriksa ulang langkah perhitungannya. Padahal, dalam banyak kasus, nilai TIU gagal menyentuh passing grade hanya karena peserta salah memasukkan angka, tertukar tanda operasi, atau tidak menyadari bahwa hasil hitungan terakhir keliru. Semua itu bisa dihindari jika peserta menyisihkan waktu untuk rechecking secara cepat dan terstruktur.

Jenis Kesalahan yang Umum Ditemukan Saat Rechecking:
  1. Tertukar tanda operasi matematika
    Misalnya, salah menggunakan “×” (kali) padahal soal meminta “+” (tambah).
  2. Kesalahan digit atau desimal
    Salah satu angka terketik 4.500 padahal seharusnya 5.400.
  3. Melompati satu langkah hitung
    Melewatkan pembagian setelah penjumlahan karena membaca soal terlalu cepat.
  4. Salah menyalin hasil perhitungan ke lembar jawaban
    Jawaban benar di kertas coret, tapi salah saat diklik di sistem CAT (Computer Assisted Test).
  5. Lupa menyertakan satuan atau nilai akhir yang diminta
    Misalnya, soal menanyakan “total dalam ribuan”, tapi peserta menuliskan angka penuh.
Cara Melakukan Rechecking yang Efektif:
  • Sisihkan 5–10 menit terakhir khusus untuk mengecek ulang soal numerik.
    Fokus pada soal yang kamu rasa kompleks atau memiliki beberapa tahapan hitung.
  • Gunakan kertas coret untuk menelusuri ulang langkah hitungan.
    Ini membantu mendeteksi jika ada langkah yang dilewati atau salah logika.
  • Cek satuan dan konteks akhir soal.
    Pastikan jawabanmu benar secara logika, bukan hanya dari hasil hitungan.
  • Bandingkan jawaban dengan opsi yang disediakan.
    Jika hasilmu jauh berbeda dari semua opsi, kemungkinan ada kesalahan hitung yang perlu dicari.
  • Jangan anggap rechecking buang waktu.
    Dalam soal numerik, satu poin bisa jadi pembeda antara lolos atau tidaknya seleksi.

Rechecking bukan hanya soal kehati-hatian, tapi strategi untuk memastikan bahwa usaha dan kemampuan berhitungmu benar-benar menghasilkan skor maksimal. Dalam ujian CPNS 2026, banyak peserta gagal bukan karena mereka tidak mampu, melainkan karena mereka terlalu percaya diri dan tidak menyisihkan waktu untuk memeriksa ulang.

Latihan Tanpa Analisis Kesalahan

Latihan soal numerik menjadi bagian penting dalam persiapan menghadapi CPNS 2026. Banyak peserta menyadari pentingnya berlatih, bahkan ada yang mengerjakan ratusan soal setiap minggu. Namun, satu kesalahan besar yang masih sering terjadi adalah berlatih tanpa melakukan analisis terhadap kesalahan yang dibuat. Peserta merasa cukup hanya dengan mengerjakan soal dan melihat kunci jawaban, lalu lanjut ke soal berikutnya tanpa mencari tahu mengapa jawabannya salah.

Padahal, analisis kesalahan adalah inti dari proses belajar yang efektif. Tanpa evaluasi yang jelas, kesalahan yang sama akan terus terulang, dan kemampuan numerik tidak berkembang secara signifikan. Ini membuat banyak peserta tetap tertinggal meskipun sudah banyak berlatih.

Tanda-Tanda Kamu Berlatih Tanpa Evaluasi:
  1. Langsung pindah ke soal baru setelah melihat jawaban yang salah, tanpa mencoba mengerjakan ulang.
  2. Tidak mencatat jenis kesalahan yang sering terjadi, seperti salah hitung, salah logika, atau salah baca soal.
  3. Tidak tahu di bagian mana kamu paling lemah, karena semua soal dianggap sama penting.
  4. Mengandalkan hafalan pola jawaban, bukan memahami konsep perhitungannya.
  5. Mengabaikan pembahasan atau hanya membaca sekilas tanpa menguji ulang logika hitungnya.
Dampak Latihan Tanpa Analisis:
  • Pola kesalahan berulang, terutama dalam soal yang melibatkan logika angka dan pola deret.
  • Tidak ada peningkatan kecepatan atau akurasi, karena sumber masalah tidak diperbaiki.
  • Meningkatkan rasa percaya diri palsu karena merasa sudah banyak latihan, padahal kualitasnya rendah.
  • Sulit mencapai skor tinggi di bagian TIU karena titik lemah tidak teratasi.
Cara Melatih dengan Analisis Kesalahan:
  • Catat setiap soal yang kamu jawab salah, lalu tulis jenis kesalahan yang terjadi (misalnya: “salah tanda”, “terburu-buru”, “keliru memahami pola”).
  • Kumpulkan soal-soal yang sering salah dalam satu buku latihan khusus, lalu kerjakan ulang seminggu sekali.
  • Buat kategori kelemahan pribadi, seperti: “lemah di logika pecahan”, “lupa urutan operasi hitung”, atau “salah membaca soal cerita”.
  • Terapkan metode perbaikan terfokus. Jika kamu sering salah pada pola deret angka, fokuslah 2–3 hari hanya pada jenis soal itu.
  • Gunakan pembahasan sebagai alat belajar aktif, bukan hanya bahan baca pasif.

Latihan yang berkualitas bukan diukur dari seberapa banyak soal yang kamu kerjakan, tetapi dari seberapa dalam kamu memahami kesalahan yang terjadi dan memperbaikinya. Dalam persiapan menghadapi soal numerik CPNS 2026, kemampuan menganalisis dan memperbaiki kesalahan akan menentukan seberapa besar peningkatan skor yang bisa kamu capai dari waktu ke waktu.

Baca Juga : Materi Kemampuan Numerik CPNS 2026

Menargetkan Nilai Minimum Tanpa “Zona Aman”

Dalam menghadapi seleksi CPNS 2026, banyak peserta menjadikan passing grade sebagai patokan utama. Memang benar, nilai ambang batas adalah syarat minimal agar lolos tahap Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), termasuk pada bagian Tes Intelegensi Umum (TIU) yang memuat soal numerik. Namun, terlalu fokus hanya mengejar nilai minimum adalah strategi yang sangat berisiko banyak peserta merasa cukup saat skornya mendekati ambang batas.

Tanpa memperhitungkan bahwa mereka masih harus bersaing secara peringkat nasional dengan ribuan pelamar lain yang mungkin memiliki skor jauh di atas nilai minimal. CPNS bukan hanya soal lulus nilai ambang batas, tapi soal menjadi yang terbaik dari ribuan peserta di formasi yang sama, dengan menargetkan nilai pas-pasan, peserta tanpa sadar menempatkan dirinya dalam posisi rawan gagal hanya karena kalah selisih skor dari peserta lain, meskipun sama-sama lulus passing grade.

Kesalahan Umum yang Terkait:
  1. Menganggap skor minimal sudah cukup untuk lolos.
    Misalnya, jika passing grade TIU 80 poin, peserta hanya menargetkan dapat 81–82 tanpa usaha untuk meraih lebih.
  2. Tidak mengejar soal numerik yang sulit atau memiliki poin besar.
    Soal mudah dijawab, soal menengah dihindari karena dianggap cukup.
  3. Berpikir salah beberapa soal “tidak masalah”.
    Ini membuat peserta lengah dan kurang disiplin dalam menjawab dengan akurasi tinggi.
  4. Kurang evaluasi terhadap peluang formasi.
    Tidak semua formasi punya persaingan yang seimbang. Ada yang ketat dan butuh skor tinggi untuk lolos ke tahap berikutnya.
Dampak dari Target Nilai Minim Tanpa Zona Aman:
  • Skor total hanya selisih tipis dari batas bawah, membuat peluang gugur lebih besar.
  • Tidak bisa bersaing di tahap seleksi administrasi lanjutan meski lulus SKD.
  • Rasa percaya diri palsu saat nilai “cukup”, tapi ternyata kalah dari peserta lain di klasemen akhir.
Solusi dan Strategi:
  • Buat target skor pribadi di atas passing grade minimal.
    Misalnya, jika passing grade TIU adalah 80, targetkan 90 atau lebih untuk memberi “zona aman” skor.
  • Jadikan soal numerik sebagai peluang menambah poin, bukan sekadar beban.
    Karena bobotnya jelas dan bisa dilatih, soal numerik seharusnya menjadi ladang poin tambahan.
  • Latih soal dengan tingkat kesulitan menengah ke atas.
    Jangan hanya mengandalkan soal yang “terasa nyaman”. Soal menantang justru yang membedakan skormu dari peserta lain.
  • Gunakan simulasi CAT secara berkala dan evaluasi tren skor.
    Perhatikan apakah skor kamu stagnan, naik, atau malah turun. Naikkan standar latihan secara bertahap.
  • Analisis formasi dan perkirakan persaingan.
    Semakin populer formasi, semakin tinggi skor pesaing. Zona aman kamu harus lebih tinggi lagi.

Menargetkan hanya nilai minimum dalam soal numerik sama saja dengan berjudi dalam persaingan ketat CPNS 2026. Jika kamu benar-benar ingin lolos, jangan sekadar “cukup”, tapi pastikan kamu unggul. Membangun zona aman bukan hanya strategi, tapi keharusan.

Program Value Jadi ASN 2026

“Value Tanpa Batas, Kerjakan Sampai Tuntas, Dijamin Hasil Puas”

Slide
Slide
Slide
Slide
previous arrow
next arrow

📋 Cara Membeli dengan Mudah:

  1. Unduh Aplikasi JadiASN: Temukan aplikasi JadiASN di Play Store atau App Store, atau akses langsung melalui website.
  2. Masuk ke Akun Anda: Login ke akun JadiASN Anda melalui aplikasi atau situs web.
  3. Pilih Paket yang Cocok: Dalam menu “Beli”, pilih paket bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Pastikan untuk melihat detail setiap paket.
  4. Gunakan Kode Promo: Masukkan kode “BELAJARCPNS” untuk mendapat diskon spesial sesuai poster promo
  5. Gunakan Kode Afiliasi: Jika Anda memiliki kode “RES128”, masukkan untuk diskon tambahan.
  6. Selesaikan Pembayaran: Pilih metode pembayaran dan selesaikan transaksi dengan aman.
  7. Aktivasi Cepat: Paket Anda akan aktif dalam waktu singkat setelah pembayaran berhasil.

Ayoo Download Aplikasi JadiAsn karena banyak sekali yang bisa kamu dapatkan agar kalian CEPAT TERLATIH dengan Soal CPNS 2026!!!

  • Dapatkan ribuan soal CPNS dengan pembahasan yang mudah dipahami, berupa video dan teks
  • Live Class Gratis (Berlajar Bareng lewat Zoom)
  • Materi-materi CPNS terupdate
  • Ratusan Latsol CPNS terupdate
  • Puluhan paket Simulasi CPNS terupdate
  • dan masih banyak lagi yang lainnya

Cocok banget untuk yang ingin jadi PNS, Berlatih dengan cepat hanya pakai buku-buku CPNS 2026 Terpercaya

BUKU CPNS 2024
BUKU CPNS 2024

📋 Keuntungan Buku CPNS 2026

  1. Tersedia ribuan soal Tes CPNS (sudah sesuai sistem terbaru)
  2. ✅Materi materi SKD sudah sesuai FR CPNS
  3. ✅Tersedia Video pembahasan tiap soalnya

Selain ini Kalian akan mendapatkan Keuntungan

1. Program Premium Gratis selama 7 Hari

Kamu bisa mengakses premium di Aplikasi JadiASN secara gratis selama 7 hari pastinya akan membantu kamu memaksimalkan sistem pembelajaran karena mengkolaborasikam online dan offline lewat buku.

2. 20x live class zoom materi dan bahas soal CPNS

Dilakukan setiap hari senin-jumat pukul 19.00 – 20.00 WIB dimana link zoom tersedia di aplikasi jadiasn menu live class

3. 5 Paket simulasi CPNS

Simulasi yang disesuaikan dengan ujian aslinya dari jumlah soalnya, waktu pengerjaannya, kisi-kisi materi sesuai dengan pemerintah dengan fitur sebagai berikut :
 ✅Terdapat Analisis peluang kelolosan dengan nilai ambang batas
 ✅Terdapat Analisis Kecepatan jawab soal
 ✅Terdapat Analisis salah dan benar
 ✅Bisa diakses via laptop/PC lewat web
 ✅Grafik perkembangan skor simulasi
 ✅Ranking nasional, provinsi, kabupaten
 ✅Pembahasan teks bisa didownload dan diprint
 ✅Simulasi berwaktu sesuai format Ujian Tesnya
 ✅Skor keluar real time
 ✅Soal bisa didownload dan diprint
 ✅Video pembahasan dan teks pembahasan
 ✅Zoom out/ in tampilan soal

4. 20 Paket Latihan soal CPNS

Fitur untuk berlatih soal-soal CPNS dengan sistem 10 soal 10 menit yang memiliki fitur yang sama dengan fitur simulasi CPNS

✅buku cpns 2023 2024
✅buku cpns terlengkap 2024
✅buku cpns 2022 recommended
✅buku cpns terupdate 2024
✅buku cpns bumn 2024
✅buku cpns kemenkumham
✅buku cpns perawat 2024
✅buku cpns kemenkumham 2024
✅buku cpns kejaksaan 2024

Pendapatmu sangat berarti bagi kami! Klik link berikut untuk memberikan feedback dan bantu kami menjadi lebih baik lagi https://bit.ly/FeedbackArtikelJadiASN

More To Explore

Tes Numerik CPNS dan Pembahasannya 2026
Uncategorized

Tes Numerik CPNS dan Pembahasannya 2026

Tes Numerik CPNS dan Pembahasannya 2026 – Tes numerik adalah bagian penting dari Tes Intelegensi Umum (TIU) dalam seleksi CPNS 2026. Tes ini mengukur kemampuan