Berapa Pendapatan Pensiunan PNS – Pendapatan pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) menjadi topik yang menarik untuk dibahas, terutama bagi mereka yang sedang mempersiapkan masa pensiun.
Pertanyaan “Berapa pendapatan pensiunan PNS?” sering kali muncul karena pentingnya memahami hak finansial yang akan diterima setelah purna tugas. Pendapatan ini mencakup gaji pokok pensiun, tunjangan tambahan, dan berbagai manfaat lainnya yang telah diatur oleh pemerintah.
Pendapatan pensiunan PNS tidak hanya bergantung pada golongan terakhir, tetapi juga dipengaruhi oleh masa kerja dan kebijakan terbaru. Pada tahun 2025, pemerintah telah menetapkan kenaikan gaji pensiunan sebesar 16%, memberikan angin segar bagi para abdi negara yang telah mengabdi puluhan tahun.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci mengenai pendapatan pensiunan PNS, termasuk cara menghitungnya dan faktor-faktor yang memengaruhi jumlahnya.
Dengan memahami rincian pendapatan pensiunan PNS, Anda dapat merencanakan keuangan masa depan dengan lebih baik. Mari simak penjelasan lengkap berikut ini untuk menjawab pertanyaan “Berapa pendapatan pensiunan PNS?” serta apa saja komponen yang menyertainya.
Baca juga: SPPI 2025 Informasi Resmi dari Pemerintah, Simak Detailnya!
Komponen Pendapatan Pensiunan PNS

Bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS), masa pensiun merupakan fase yang telah dipersiapkan sejak awal karier. Pada masa ini, jaminan kesejahteraan tetap dijaga melalui berbagai komponen pendapatan pensiun yang telah diatur oleh pemerintah. Berikut ini adalah penjabaran mendalam mengenai komponen-komponen utama yang membentuk penghasilan pensiunan PNS:
1. Gaji Pokok Pensiun
Gaji pokok pensiun merupakan komponen dasar dan terbesar dari total pendapatan pensiunan. Besarannya dihitung berdasarkan masa kerja total dan golongan terakhir saat PNS tersebut memasuki masa pensiun. Rumus yang digunakan dalam perhitungannya adalah sebagai berikut:
Gaji Pokok Pensiun = 2,5% × Masa Kerja × Gaji Pokok Terakhir
Namun demikian, terdapat batasan yang ditetapkan oleh regulasi pemerintah untuk menjaga keselarasan sistem keuangan negara. Besaran gaji pokok pensiun paling sedikit adalah 40% dari gaji pokok terakhir, sementara maksimalnya dibatasi hingga 75% dari gaji pokok terakhir.
Sebagai contoh, seorang PNS yang memiliki masa kerja 30 tahun dengan gaji pokok terakhir sebesar Rp10.000.000 akan mendapatkan:
2,5% × 30 × Rp10.000.000 = Rp7.500.000 (75% dari gaji pokok terakhir – masuk dalam batas maksimal).
2. Tunjangan Tambahan
Selain gaji pokok pensiun, terdapat berbagai tunjangan tambahan yang diberikan untuk mendukung kebutuhan sehari-hari para pensiunan. Tunjangan ini meliputi:
- Tunjangan Suami/Istri: Diberikan sebesar 10% dari gaji pokok pensiun, dan tetap berlaku selama pasangan masih hidup.
- Tunjangan Anak: Diberikan untuk anak-anak yang masih menjadi tanggungan, yaitu maksimal dua orang anak yang belum menikah dan masih dalam pendidikan, sesuai ketentuan usia dan status pendidikan.
- Tunjangan Pangan: Tunjangan ini diberikan dalam bentuk kompensasi biaya kebutuhan pokok, seperti beras dan kebutuhan rumah tangga lainnya, sebagai bentuk subsidi untuk menjaga daya beli para pensiunan.
Tunjangan-tunjangan tersebut bersifat tetap dan diterima secara rutin bersamaan dengan pencairan gaji pensiun setiap bulannya.
3. Penyesuaian dan Kenaikan Gaji Berkala
Sebagai bagian dari kebijakan fiskal dan untuk menjaga kesejahteraan pensiunan dari dampak inflasi, pemerintah secara berkala menetapkan kenaikan gaji pensiun. Pada tahun 2025, pemerintah menetapkan kenaikan sebesar 16% terhadap gaji pensiun PNS. Kenaikan ini bertujuan untuk:
- Menyesuaikan pendapatan pensiunan terhadap laju inflasi tahunan.
- Meningkatkan daya beli pensiunan di tengah kenaikan biaya hidup.
- Menjamin standar hidup yang layak setelah purna tugas.
Kenaikan ini diberikan secara proporsional terhadap jumlah gaji pokok dan tunjangan, serta langsung diterapkan pada sistem pembayaran pensiun nasional.
Baca juga: Login SSCASN PPPK 2024: Trik Jitu Agar Berhasil!
Cara Menghitung Pendapatan Pensiunan PNS Secara Lengkap

Perhitungan pendapatan pensiunan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan hal penting untuk dipahami, terutama menjelang masa pensiun. Besaran pensiun yang diterima setiap bulannya dipengaruhi oleh sejumlah variabel, termasuk masa kerja, gaji pokok terakhir, serta kebijakan pemerintah yang berlaku. Artikel ini akan menguraikan secara rinci langkah-langkah perhitungan pensiun PNS dan berbagai faktor yang memengaruhinya.
1. Komponen Utama Perhitungan Pensiun
Untuk menghitung pendapatan pensiun, ada tiga komponen utama yang harus diketahui:
- Masa kerja: Total durasi kerja aktif seorang PNS sejak diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) hingga mencapai usia pensiun.
- Gaji pokok terakhir: Gaji terakhir yang diterima sebelum pensiun, biasanya tercantum dalam slip gaji bulan terakhir.
- Persentase manfaat pensiun: Berdasarkan ketentuan pemerintah, manfaat pensiun dihitung menggunakan persentase tertentu terhadap gaji pokok, dengan batasan minimal dan maksimal.
2. Langkah-langkah Menghitung Pendapatan Pensiun
Berikut adalah langkah sistematis dalam menghitung pendapatan pensiunan:
Menentukan Masa Kerja
Langkah pertama adalah menghitung total masa kerja seorang PNS, dimulai sejak resmi menjadi CPNS hingga mencapai usia pensiun (biasanya 58 atau 60 tahun tergantung jabatan). Masa kerja ini menjadi faktor kunci karena akan memengaruhi besaran persentase pensiun.
Menentukan Gaji Pokok Terakhir
Data gaji pokok terakhir bisa diperoleh dari slip gaji bulan terakhir sebelum pensiun. Gaji pokok ini menjadi dasar utama dalam perhitungan manfaat pensiun.
Menggunakan Rumus Manfaat Pensiun
Rumus dasar yang digunakan adalah:
2,5% × masa kerja (dalam tahun) × gaji pokok terakhir
Namun, sesuai regulasi pemerintah, hasil perhitungan tersebut harus berada dalam rentang minimal 40% dan maksimal 75% dari gaji pokok terakhir.
Memastikan Sesuai dengan Batasan
Setelah hasil perhitungan awal diperoleh, pastikan nilainya tidak melebihi batas maksimal atau di bawah batas minimal. Jika berada di luar batas tersebut, maka hasilnya akan disesuaikan.
3. Contoh Perhitungan Pendapatan Pensiunan
Ilustrasi Kasus:
- Masa kerja: 30 tahun
- Gaji pokok terakhir: Rp5.000.000
- Rumus: 2,5% × 30 × Rp5.000.000
- Hasil: 75% × Rp5.000.000 = Rp3.750.000
Karena persentase manfaat pensiun (75%) sudah mencapai batas maksimal, maka total pendapatan pensiunan adalah Rp3.750.000 per bulan.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Besarnya Pendapatan Pensiunan
Beberapa faktor utama yang memengaruhi besaran pensiun antara lain:
Lama Masa Kerja
Semakin panjang masa kerja, semakin besar persentase pensiun yang dapat diklaim. Sebagai gambaran, PNS dengan masa kerja 30 tahun bisa mencapai batas maksimal (75%).
Golongan atau Pangkat Terakhir
Golongan terakhir sebelum pensiun akan menentukan besarnya gaji pokok. Semakin tinggi golongan, semakin tinggi pula gaji pokok yang menjadi dasar perhitungan pensiun.
Kebijakan Pemerintah
Pemerintah secara berkala dapat menetapkan perubahan aturan, seperti kenaikan gaji pokok, penyesuaian batas manfaat pensiun, atau bahkan pengalihan skema pensiun dari sistem manfaat pasti ke iuran pasti. Semua kebijakan ini dapat berdampak langsung pada nilai pensiun yang diterima.
Baca juga: Pengertian Nakes, Peran dan Pentingnya Tenaga Kesehatan dalam Masyarakat
95% pengguna strategi ini berhasil lolos CAT CPNS 2024!

Aplikasi JadiASN memiliki fitur simulasi CPNS 2025 dengan lebih dari 5.000 soal SKD dan SKB yang diperbarui setiap tahun! Klik di Sini!
Rincian Pendapatan Pensiunan PNS Berdasarkan Golongan
Pendapatan pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) sangat bergantung pada golongan terakhir yang dimiliki sebelum memasuki masa purna tugas. Sistem penggajian pensiunan ini mengikuti struktur dan kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah, dengan mempertimbangkan masa kerja, golongan, serta regulasi yang berlaku. Berikut ini adalah rincian pendapatan berdasarkan masing-masing golongan:
1. Golongan I (IA – ID)
Golongan I merupakan jenjang paling dasar dalam struktur kepegawaian PNS. Pensiunan dari golongan ini umumnya adalah mereka yang memiliki latar belakang pendidikan paling rendah dan menduduki jabatan fungsional umum atau administratif. Besaran pendapatan pensiun untuk golongan I berkisar antara Rp1.748.100 hingga Rp2.256.700, tergantung pada sub-golongan (IA, IB, IC, atau ID) dan masa kerja saat pensiun.
2. Golongan II (IIA – IID)
Golongan ini biasanya dihuni oleh PNS yang memiliki tingkat pendidikan menengah seperti SMA atau D1-D3. Pendapatan pensiun untuk golongan II berkisar antara Rp1.748.100 hingga Rp3.208.800. Semakin tinggi sub-golongan (IIA hingga IID) dan semakin lama masa kerja, maka nominal pensiun yang diterima juga cenderung lebih besar.
3. Golongan III (IIIA – IIID)
Golongan III umumnya diisi oleh PNS dengan latar belakang pendidikan sarjana (S1) hingga magister (S2), serta memiliki jabatan struktural atau fungsional tertentu. Pendapatan pensiun pada golongan ini berkisar dari Rp1.748.100 hingga Rp3.866.100, menyesuaikan dengan sub-golongan serta pengalaman kerja.
4. Golongan IV (IVA – IVE)
Golongan IV merupakan jenjang tertinggi dalam kepegawaian PNS. Mereka yang berada dalam golongan ini umumnya menduduki posisi pimpinan atau jabatan strategis di instansi pemerintahan. Pendapatan pensiun tertinggi untuk golongan ini bisa mencapai hingga Rp4.957.100, khususnya untuk sub-golongan IVe yang merupakan puncak karier dalam golongan IV.
Pertanyaan mengenai “Berapa sebenarnya pendapatan pensiunan PNS?” telah dijawab melalui pembahasan detail mengenai kisaran pendapatan berdasarkan golongan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi nominal tersebut. Pemahaman ini penting, terutama bagi para calon pensiunan, agar dapat melakukan perencanaan keuangan jangka panjang secara bijak dan matang.
Pensiun bukan sekadar akhir dari karier, tetapi awal dari fase kehidupan yang harus dijalani dengan rasa aman dan sejahtera. Hak atas pendapatan pensiun merupakan bentuk penghargaan dan kompensasi atas dedikasi serta pengabdian PNS selama bertahun-tahun kepada negara. Oleh karena itu, memahami struktur dan mekanisme pendapatan pensiunan merupakan langkah penting dalam mempersiapkan masa depan yang lebih terjamin.
Semoga informasi ini dapat membantu Anda memperoleh gambaran yang lebih jelas dan komprehensif mengenai sistem pensiunan PNS di Indonesia.
Baca juga: CPNS 2025 untuk Lulusan Statistik, Formasi Eksklusif Menanti!
Sumber referensi:
- Soal Aplikasi Jadiasn.id
Program Value Jadi ASN 2025
“Value Tanpa Batas, Kerjakan Sampai Tuntas, Dijamin Hasil Puas”
📋 Cara Membeli dengan Mudah:
- Unduh Aplikasi JadiASN: Temukan aplikasi JadiASN di Play Store atau App Store, atau akses langsung melalui website.
- Masuk ke Akun Anda: Login ke akun JadiASN Anda melalui aplikasi atau situs web.
- Pilih Paket yang Cocok: Dalam menu “Beli”, pilih paket bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Pastikan untuk melihat detail setiap paket.
- Gunakan Kode Promo: Masukkan kode “AMBISASN” untuk mendapat diskon spesial sesuai poster promo
- Gunakan Kode Afiliasi: Jika Anda memiliki kode “RES128”, masukkan untuk diskon tambahan.
- Selesaikan Pembayaran: Pilih metode pembayaran dan selesaikan transaksi dengan aman.
- Aktivasi Cepat: Paket Anda akan aktif dalam waktu singkat setelah pembayaran berhasil.
Ayoo Download Aplikasi JadiAsn karena banyak sekali yang bisa kamu dapatkan agar kalian CEPAT TERLATIH dengan Soal soal CPNS 2025!!!
- Dapatkan ribuan soal CPNS 2025 dengan pembahasan yang mudah dipahami, berupa video dan teks
- Live Class Gratis (Berlajar Bareng lewat Zoom)
- Materi-materi CPNS 2025
- Ratusan Latsol CPNS 2025
- Puluhan paket Simulasi CPNS 2025
- dan masih banyak lagi yang lainnya
Mau berlatih Soal-soal CPNS 2025? Ayoo segera Masuk Grup Latihan Soal-soal CPNS 2025 Sekarang juga!!
Cocok banget untuk yang pengen jadi PNS, Berlatih dengan cepat hanya pakai buku-buku CPNS 2025 Terpercaya
📋 Keuntungan Buku CPNS 2025
- ✅Tersedia ribuan soal Tes CPNS 2025 (sudah sesuai sistem terbaru)
- ✅Materi materi SKD sudah sesuai FR CPNS
- ✅Tersedia Video pembahasan tiap soalnya
Selain ini Kalian akan mendapatkan Keuntungan
1. Program Premium Gratis selama 7 Hari
Kamu bisa mengakses premium di Aplikasi JadiASN secara gratis selama 7 hari pastinya akan membantu kamu memaksimalkan sistem pembelajaran karena mengkolaborasikam online dan offline lewat buku.
2. 20x live class zoom materi dan bahas soal CPNS
Dilakukan setiap hari senin-jumat pukul 19.00 – 20.00 WIB dimana link zoom tersedia di aplikasi jadiasn menu live class
3. 5 Paket simulasi CPNS
Simulasi yang disesuaikan dengan ujian aslinya dari jumlah soalnya, waktu pengerjaannya, kisi-kisi materi sesuai dengan pemerintah dengan fitur sebagai berikut :
✅Terdapat Analisis peluang kelolosan dengan nilai ambang batas
✅Terdapat Analisis Kecepatan jawab soal
✅Terdapat Analisis salah dan benar
✅Bisa diakses via laptop/PC lewat web
✅Grafik perkembangan skor simulasi
✅Ranking nasional, provinsi, kabupaten
✅Pembahasan teks bisa didownload dan diprint
✅Simulasi berwaktu sesuai format Ujian Tesnya
✅Skor keluar real time
✅Soal bisa didownload dan diprint
✅Video pembahasan dan teks pembahasan
✅Zoom out/ in tampilan soal
4. 20 Paket Latihan soal CPNS
Fitur untuk berlatih soal-soal CPNS dengan sistem 10 soal 10 menit yang memiliki fitur yang sama dengan fitur simulasi CPNS
✅buku cpns 2023 2024
✅buku cpns terlengkap 2024
✅buku cpns 2022 recommended
✅buku cpns terupdate 2024
✅buku cpns bumn 2024
✅buku cpns kemenkumham
✅buku cpns perawat 2024
✅buku cpns kemenkumham 2024
✅buku cpns kejaksaan 2024
Pendapatmu sangat berarti bagi kami! Klik link berikut untuk memberikan feedback dan bantu kami menjadi lebih baik lagi https://bit.ly/FeedbackArtikelJadiASN