SKD dan SKB CPNS 2025 – Proses seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2025 kembali menjadi perhatian ribuan pencari kerja di seluruh Indonesia. Setiap tahunnya, jumlah pelamar yang mendaftar selalu jauh lebih besar dibandingkan jumlah formasi yang tersedia.
Dalam situasi kompetitif seperti ini, memahami alur dan struktur seleksi menjadi langkah awal yang sangat penting bagi siapa pun yang ingin lolos menjadi ASN.
Dua tahapan utama yang menentukan kelulusan dalam seleksi CPNS adalah Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Meskipun sama-sama berbentuk tes, keduanya memiliki perbedaan signifikan, mulai dari tujuan, materi yang diujikan, metode penilaian, hingga bobot nilai terhadap hasil akhir.
Kesalahan memahami peran SKD dan SKB bisa berdampak fatal, karena strategi belajar yang salah bisa membuat peserta terhenti di tengah jalan.
Melalui artikel ini, kamu akan mendapatkan pemahaman yang utuh mengenai perbedaan SKD dan SKB CPNS 2025. Penjelasan disusun berdasarkan regulasi resmi dari BKN dan Kementerian PANRB, lengkap dengan contoh, bentuk soal, bobot penilaian, dan tips efektif menghadapi keduanya. SKD dan SKB CPNS 2025
Jadi, sebelum memulai persiapan, pastikan kamu memahami dulu bagaimana kedua tahapan ini bekerja.

Pengertian SKD dan SKB
Apa Itu SKD (Seleksi Kompetensi Dasar)?
Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) adalah tahap awal dalam proses seleksi penerimaan CPNS yang wajib diikuti oleh semua pelamar yang telah lolos seleksi administrasi. SKD bertujuan untuk mengukur kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap calon Aparatur Sipil Negara (ASN), tanpa memandang jenis jabatan yang dilamar.
SKD dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT), yaitu metode ujian berbasis komputer yang menjamin transparansi, kecepatan, dan akuntabilitas hasil ujian. Dalam CAT, hasil nilai bisa langsung diketahui peserta setelah ujian selesai.
Komponen SKD:
- Tes Wawasan Kebangsaan (TWK)
Mengukur penguasaan peserta terhadap:- Pancasila
- Undang-Undang Dasar 1945
- Bhineka Tunggal Ika
- NKRI dan sejarah nasional
- Sistem ketatanegaraan
- Bela negara dan radikalisme
- Tes Intelegensia Umum (TIU)
Bertujuan mengukur:- Kemampuan verbal (analog, sinonim, antonim)
- Kemampuan logika (silogisme, penalaran logis)
- Kemampuan numerik (deret angka, hitungan, perbandingan kuantitatif)
- Kemampuan figural (penalaran spasial, pola gambar)
- Tes Karakteristik Pribadi (TKP)
Mengukur aspek kepribadian dan sikap peserta, seperti:- Integritas
- Orientasi pelayanan
- Kemampuan adaptasi
- Kemampuan bekerjasama
- Semangat berprestasi
- Antiradikalisme
- Profesionalisme dalam bekerja
Tujuan SKD:
SKD bertujuan menyaring pelamar yang memiliki nilai dasar kebangsaan, intelektual, dan karakteristik pribadi yang sesuai dengan nilai-nilai ASN. Tes ini bersifat umum dan berlaku untuk semua pelamar, apa pun jabatan yang dipilih.
Apa Itu SKB (Seleksi Kompetensi Bidang)?
Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) adalah tahap lanjutan setelah peserta dinyatakan lulus SKD. Berbeda dari SKD yang bersifat umum, SKB dirancang untuk mengukur kompetensi teknis atau keahlian khusus yang sesuai dengan jabatan yang dilamar.
SKB hanya diikuti oleh peserta yang memenuhi nilai ambang batas SKD dan masuk peringkat maksimal 3 kali jumlah formasi yang dibutuhkan di setiap jabatan dan instansi.
Karakteristik SKB:
- Diselenggarakan oleh instansi masing-masing (bukan oleh BKN secara langsung).
- Metode ujian bisa beragam, disesuaikan dengan kebutuhan jabatan.
- Beberapa bentuk SKB:
- Ujian CAT khusus bidang teknis
- Wawancara langsung
- Praktik kerja lapangan atau studi kasus
- Tes psikologi lanjutan
- Uji keterampilan komputer / presentasi
- Tes kesamaptaan (untuk jabatan tertentu seperti TNI/POLRI/Basarnas)
Contoh:
- Untuk formasi Guru, SKB bisa berupa praktik mengajar dan CAT bidang pedagogik.
- Untuk formasi Analis Hukum, SKB dapat berupa wawancara hukum dan ujian penyusunan pendapat hukum.
- Untuk formasi Tenaga Kesehatan, SKB bisa dalam bentuk uji kompetensi klinis.
Tujuan SKB:
SKB bertujuan untuk menilai kemampuan teknis atau bidang keahlian spesifik dari peserta yang akan diangkat sesuai jabatan yang dilamar. Dengan begitu, instansi mendapatkan ASN yang tidak hanya memiliki karakter kuat (melalui SKD), tetapi juga kompeten di bidang tugasnya.
- SKD dan SKB adalah dua tahapan berbeda dalam seleksi CPNS 2025.
- SKD fokus pada kemampuan dasar sebagai ASN, SKB menilai keahlian teknis sesuai jabatan.
- SKD berlaku untuk semua pelamar, sedangkan SKB hanya untuk yang lolos SKD dan bersaing pada formasi yang tersedia.
- Keduanya sama-sama penting, namun bobot SKB lebih besar dalam penilaian akhir.
Untuk bisa lolos menjadi CPNS, kamu harus lulus SKD dan meraih nilai tinggi di SKB. Persiapkan keduanya sejak awal, pahami format masing-masing, dan latih diri secara rutin dengan soal yang sesuai.
Perbedaan SKD dan SKB CPNS 2025
Aspek | SKD (Seleksi Kompetensi Dasar) | SKB (Seleksi Kompetensi Bidang) |
---|---|---|
Tahapan | Dilaksanakan setelah lulus seleksi administrasi | Diikuti setelah lulus dan lolos perangkingan SKD |
Tujuan | Mengukur kompetensi dasar ASN | Mengukur kompetensi teknis sesuai formasi jabatan |
Materi Ujian | TWK, TIU, TKP | Sesuai bidang kerja: CAT bidang, wawancara, praktik |
Sistem Ujian | CAT BKN | Bisa CAT BKN, wawancara, atau tes lain |
Bobot Penilaian | 40% dari total nilai akhir | 60% dari total nilai akhir |
Peserta | Semua yang lolos seleksi administrasi | Peserta terbaik maksimal 3 kali jumlah formasi |
Penentu Akhir | Bukan penentu utama, hanya syarat ke tahap SKB | Penentu dominan kelulusan final sebagai CPNS |
Contoh Kasus
Misalnya, kamu melamar sebagai Analis Hukum di Kemenkumham:
- SKD: Kamu harus lolos passing grade untuk TWK, TIU, dan TKP.
- SKB: Jika kamu masuk 3 besar dengan nilai SKD tertinggi di formasi tersebut, kamu lanjut ke SKB yang mungkin berupa tes praktik penyusunan pendapat hukum dan wawancara teknis.
Tahap 1: Seleksi Administrasi
Rani melamar sebagai Analis Kepegawaian Ahli Pertama di Kementerian PANRB. Setelah mengunggah dokumen dan lolos seleksi administrasi di portal SSCASN, Rani berhak mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD).
Tahap 2: Mengikuti SKD (Seleksi Kompetensi Dasar)
Rani mengikuti ujian CAT BKN dan mendapat hasil sebagai berikut:
Subtes | Nilai | Passing Grade |
---|---|---|
TWK | 80 | 65 |
TIU | 95 | 80 |
TKP | 172 | 166 |
Total nilai: 80 + 95 + 172 = 347
Hasil: Lulus SKD karena seluruh subtes melebihi passing grade.
Tahap 3: Lanjut ke SKB (Seleksi Kompetensi Bidang)
Rani termasuk dalam tiga besar peserta dengan nilai SKD tertinggi pada formasi tersebut. Maka, dia diundang mengikuti SKB yang diselenggarakan langsung oleh Kementerian PANRB.
Bentuk SKB untuk Analis Kepegawaian:
- Tes CAT bidang kepegawaian: 50% dari nilai SKB
- Wawancara kompetensi bidang: 30%
- Studi kasus manajemen ASN: 20%
Nilai SKB Rani setelah dikonversi:
- CAT bidang: 85
- Wawancara: 80
- Studi kasus: 75
Total nilai SKB: (85×50%) + (80×30%) + (75×20%) = 42.5 + 24 + 15 = 81.5
Tahap 4: Nilai Akhir & Pemeringkatan
Perhitungan akhir:
- SKD (40%): 347 × 40% = 138.8
- SKB (60%): 81.5 × 60% = 48.9
- Total Nilai Akhir: 138.8 + 48.9 = 187.7
Setelah dibandingkan dengan peserta lain, Rani menempati peringkat 2 dari 3 formasi, sehingga dinyatakan lulus CPNS dan berhak diusulkan sebagai CPNS di Kementerian PANRB.
- SKD adalah gerbang awal yang harus dilalui semua peserta. Nilai tinggi di sini penting agar bisa masuk 3 besar.
- SKB adalah penentu akhir, karena bobotnya lebih besar (60%).
- Bentuk SKB bisa berbeda tergantung instansi dan jabatan. Jadi, selain latihan soal umum SKD, peserta harus mulai menggali materi sesuai formasi yang
Passing Grade SKD 2025 (Estimasi)
Berdasarkan aturan sebelumnya dari PermenPANRB:
Subtes | Jumlah Soal | Skor Maksimal | Passing Grade |
---|---|---|---|
TWK | 30 | 150 | 65 |
TIU | 35 | 175 | 80 |
TKP | 45 | 225 | 166 |
Total SKD | 110 | 550 | Lulus jika seluruh nilai di atas PG per subtes |
Baca Juga : Resmi dari BKN! Panduan Lengkap Tes CAT CPNS 2025
Format SKB Per Instansi
Setiap instansi menetapkan sendiri format SKB-nya. Berikut beberapa contoh umum:
- Guru: SKB berupa praktik mengajar, wawancara, atau CAT sesuai bidang.
- Tenaga Kesehatan: Bisa berupa tes praktik, uji kompetensi klinis.
- Teknis (Analis Sistem, Statistisi): SKB berbentuk CAT atau studi kasus.
Instansi juga bisa menggunakan:
- Tes fisik atau kesamaptaan (untuk formasi POLRI, TNI, Basarnas)
- Tes psikologi lanjutan
- Wawancara panel atau assesment center
Apa Itu Format SKB per Instansi?
SKB adalah tahap lanjutan setelah SKD, dirancang khusus untuk mengukur kesesuaian pelamar dengan kompetensi teknis spesifik jabatan yang dilamar. Materi dan metode ujian SKB berbeda disesuaikan dengan instansi dan jenis jabatan (fungsional atau pelaksana) yang dituju.
Komposisi SKB per Instansi
1. Bank Materi Pokok Jabatan (CAT SKB)
- Materi SKB berbasis CAT dikembangkan oleh instansi pembina jabatan fungsional (untuk jabatan fungsional) atau oleh instansi teknis (untuk jabatan pelaksana)
- Materi pokok dijabarkan dalam format standar: jabatan, tugas/fungsi, kompetensi dasar, materi pokok, indikator soal, taksonomi Bloom, dan jumlah soal. Bisa sebanyak 80 hingga 100 butir soal dalam 90 menit ujian tergantung jenis soal (butuh perhitungan atau tidak)
2. Tes Tambahan (Jika Diperlukan Instansi)
Beberapa instansi menambahkan bentuk penilaian selain CAT, seperti:
- Tes praktik kerja atau simulasi (misalnya mikro‑teaching untuk guru, praktik klinis untuk tenaga kesehatan)
- Wawancara kompetensi khusus bidang
- Psikotes lanjutan
- Tes fisik atau kesamaptaan (untuk formasi seperti TNI, POLRI, Basarnas)
- Tes bahasa asing (misalnya TOEFL/TOEIC) jika jabatan menuntut kemampuan bahasa
Contoh Tabel Format SKB (Masing-masing Instansi)
Instansi / Jenis Jabatan | Bentuk SKB | Catatan |
---|---|---|
Jabatan Fungsional (misalnya Analis Hukum) | CAT SKB + Tes praktik (misalnya studi kasus hukum) | Soal disusun oleh instansi pembina jabatan |
Jabatan Pelaksana (misalnya Pranata Komputer) | CAT SKB saja atau ditambah praktik teknis (contoh: micro‑teaching atau analisis data) | Praktik kerja bobot 25%, CAT bobot 75% |
Guru / Pendidikan | CAT bidang pedagogik + mikro-teaching atau wawancara | Soal materi bidang dan kemampuan mengajar praktis |
Tenaga Kesehatan | CAT teknis + praktik klinis atau wawancara | Fokus pada prosedur medis dan pelayanan pasien |
Instansi Teknik (Direktorat TI, Keuangan, dll.) | CAT teknis atau CAT + presentasi studi kasus bidang terkait | Soal mencakup prinsip teknis serta penerapan di lingkungan instansi |
Skor Akhir CPNS 2025
Perhitungan akhir didasarkan pada:
- Nilai SKD = 40%
- Nilai SKB = 60%
Artinya, meski SKD penting, penentuan kelulusan lebih banyak ditentukan oleh hasil SKB. Jadi kamu perlu menguasai bidang kerja yang dilamar secara mendalam.

Tips Menghadapi SKD dan SKB
Tips SKD:
- Pelajari materi TWK (Pancasila, UUD, sejarah), TIU (logika, matematika dasar), dan TKP (penilaian situasional).
- Latihan soal di portal cat.bkn.go.id atau aplikasi tryout CPNS.
- Fokus pada subtes yang jadi kelemahanmu.
Tips SKB:
- Cari tahu kisi-kisi formasi melalui pengumuman resmi instansi.
- Ikuti pelatihan atau simulasi bidang kerja sesuai jabatan.
- Latih teknik wawancara dan praktik kerja jika diperlukan.
Bonus Buat Kamu!
A. Tips Efektif Menghadapi SKD (Seleksi Kompetensi Dasar)
SKD terdiri dari tiga subtes penting: TWK, TIU, dan TKP, semuanya dikerjakan menggunakan sistem CAT BKN. Lulus SKD adalah syarat utama untuk bisa lanjut ke SKB.
1. Kuasai Kisi-Kisi Resmi dari BKN & KemenPAN-RB
- TWK: Pelajari Pancasila, UUD 1945, sejarah nasional, Bhineka Tunggal Ika, NKRI.
- TIU: Latihan soal logika, aritmatika dasar, penalaran angka, dan verbal.
- TKP: Kenali karakter ideal ASN seperti integritas, pelayanan publik, kerjasama.
2. Latihan Soal Setiap Hari
- Gunakan sumber resmi atau aplikasi tryout terpercaya.
- Fokuskan latihan pada subtes yang paling sering kamu salah jawab.
- Evaluasi kesalahan dan pelajari konsep dasarnya.
3. Simulasi CAT BKN
- Biasakan dengan sistem penilaian dan tampilan ujian.
- Latih kecepatan menjawab dan manajemen waktu (100 menit untuk 110 soal).
4. Pahami Skema Penilaian
- TWK/TIU: Jawaban benar = 5 poin, salah = 0.
- TKP: Tidak ada jawaban salah, skor 1–5 per soal. Pilih jawaban paling ideal.
5. Strategi Pengerjaan
- Kerjakan soal yang kamu kuasai dulu.
- Jangan terpaku pada 1 soal terlalu lama.
- Jangan kosongkan jawaban TKP.
B. Tips Ampuh Menghadapi SKB (Seleksi Kompetensi Bidang)
SKB merupakan tahap penentu akhir dalam seleksi CPNS karena bobotnya 60% dari nilai akhir. Materinya lebih spesifik, sesuai jabatan yang dilamar.
1. Pelajari Materi Teknis Jabatan
- Cek pengumuman instansi tentang jenis SKB: CAT bidang, praktik kerja, wawancara, dll.
- Contoh: untuk formasi analis hukum, pelajari penyusunan pendapat hukum; untuk guru, pahami pedagogik dan praktik mengajar.
2. Latihan dari Sumber Instansi Pembina
- Cek dokumen “Materi Pokok SKB” yang dirilis BKN.
- Gunakan soal dari instansi teknis (misal Kemenkes, BPK, Kemenkumham).
3. Simulasi Praktik Kerja (Jika Ada)
- Siapkan diri jika SKB berbentuk mikro-teaching, wawancara teknis, atau tes komputer.
- Minta teman bantu jadi penilai saat simulasi agar dapat masukan objektif.
4. Asah Public Speaking & Analisis Kasus
- Beberapa instansi memberikan SKB berbasis studi kasus.
- Latih cara menjawab sistematis: identifikasi masalah, analisis, solusi.
5. Cermati Bobot Setiap Komponen
Contoh format SKB:
- CAT bidang: 50%
- Wawancara: 30%
- Praktik kerja: 20%
→ Fokuskan belajar ke komponen yang bobotnya paling besar.
C. Tips Umum yang Berlaku di Kedua Tahapan
1. Jaga Kesehatan dan Psikologis
- Tidur cukup sebelum ujian.
- Hindari begadang, karena SKD/SKB butuh konsentrasi tinggi.
2. Rutin Evaluasi Diri
- Jangan hanya latihan, tapi analisis soal yang keliru.
- Buat catatan “bank soal salah” untuk dikuasai ulang.
3. Update Informasi Resmi
- Pantau sscasn.bkn.go.id, bkn.go.id, dan akun resmi instansi yang kamu lamar.
SKD dan SKB 2025adalah dua tahapan krusial dalam seleksi CPNS 2025. SKD menguji dasar karakter dan kecerdasanmu sebagai ASN, sementara SKB memastikan kamu memang ahli di bidang yang dilamar. Lulus CPNS bukan hanya soal pintar, tapi tentang strategi belajar yang tepat dan kesiapan menghadapi sistem seleksi dari awal hingga akhir.
Siapkan diri dari sekarang. Mulai dari latihan soal SKD dan SKB CPNS 2025 hingga mempelajari materi teknis sesuai formasi.
Baca Juga : Mau Lolos Tes CPNS ? Yuk, Simak 8 Tips Berikut Ini!
Program Value Jadi ASN 2025
“Value Tanpa Batas, Kerjakan Sampai Tuntas, Dijamin Hasil Puas”




📋 Cara Membeli dengan Mudah:
- Unduh Aplikasi JadiASN: Temukan aplikasi JadiASN di Play Store atau App Store, atau akses langsung melalui website.
- Masuk ke Akun Anda: Login ke akun JadiASN Anda melalui aplikasi atau situs web.
- Pilih Paket yang Cocok: Dalam menu “Beli”, pilih paket bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Pastikan untuk melihat detail setiap paket.
- Gunakan Kode Promo: Masukkan kode “BELAJARCPNS” untuk mendapat diskon spesial sesuai poster promo
- Gunakan Kode Afiliasi: Jika Anda memiliki kode “RES128”, masukkan untuk diskon tambahan.
- Selesaikan Pembayaran: Pilih metode pembayaran dan selesaikan transaksi dengan aman.
- Aktivasi Cepat: Paket Anda akan aktif dalam waktu singkat setelah pembayaran berhasil.
Ayoo Download Aplikasi JadiAsn karena banyak sekali yang bisa kamu dapatkan agar kalian CEPAT TERLATIH dengan Soal soal CPNS 2025!!!
- Dapatkan ribuan soal CPNS 2025 dengan pembahasan yang mudah dipahami, berupa video dan teks
- Live Class Gratis (Berlajar Bareng lewat Zoom)
- Materi-materi CPNS 2025
- Ratusan Latsol CPNS 2025
- Puluhan paket Simulasi CPNS 2025
- dan masih banyak lagi yang lainnya
Mau berlatih Soal-soal CPNS 2025? Ayoo segera Masuk Grup Latihan Soal-soal CPNS 2025 Sekarang juga!!
Cocok banget untuk yang pengen jadi PNS, Berlatih dengan cepat hanya pakai buku-buku CPNS 2025 Terpercaya

📋 Keuntungan Buku CPNS 2025
- ✅Tersedia ribuan soal Tes CPNS 2025 (sudah sesuai sistem terbaru)
- ✅Materi materi SKD sudah sesuai FR CPNS
- ✅Tersedia Video pembahasan tiap soalnya
Selain ini Kalian akan mendapatkan Keuntungan
1. Program Premium Gratis selama 7 Hari
Kamu bisa mengakses premium di Aplikasi JadiASN secara gratis selama 7 hari pastinya akan membantu kamu memaksimalkan sistem pembelajaran karena mengkolaborasikam online dan offline lewat buku.
2. 20x live class zoom materi dan bahas soal CPNS
Dilakukan setiap hari senin-jumat pukul 19.00 – 20.00 WIB dimana link zoom tersedia di aplikasi jadiasn menu live class
3. 5 Paket simulasi CPNS
Simulasi yang disesuaikan dengan ujian aslinya dari jumlah soalnya, waktu pengerjaannya, kisi-kisi materi sesuai dengan pemerintah dengan fitur sebagai berikut :
✅Terdapat Analisis peluang kelolosan dengan nilai ambang batas
✅Terdapat Analisis Kecepatan jawab soal
✅Terdapat Analisis salah dan benar
✅Bisa diakses via laptop/PC lewat web
✅Grafik perkembangan skor simulasi
✅Ranking nasional, provinsi, kabupaten
✅Pembahasan teks bisa didownload dan diprint
✅Simulasi berwaktu sesuai format Ujian Tesnya
✅Skor keluar real time
✅Soal bisa didownload dan diprint
✅Video pembahasan dan teks pembahasan
✅Zoom out/ in tampilan soal
4. 20 Paket Latihan soal CPNS
Fitur untuk berlatih soal-soal CPNS dengan sistem 10 soal 10 menit yang memiliki fitur yang sama dengan fitur simulasi CPNS
✅buku cpns 2023 2024
✅buku cpns terlengkap 2024
✅buku cpns 2022 recommended
✅buku cpns terupdate 2024
✅buku cpns bumn 2024
✅buku cpns kemenkumham
✅buku cpns perawat 2024
✅buku cpns kemenkumham 2024
✅buku cpns kejaksaan 2024
Pendapatmu sangat berarti bagi kami! Klik link berikut untuk memberikan feedback dan bantu kami menjadi lebih baik lagi https://bit.ly/FeedbackArtikelJadiASN