Apa Itu Jabatan Fungsional dan Struktural – Dalam dunia Aparatur Sipil Negara (ASN), istilah jabatan fungsional dan struktural sering menjadi bahan pembicaraan, terutama bagi mereka yang ingin memahami jalur karier dan tugas masing-masing posisi. Namun, masih banyak yang bertanya-tanya, apa itu jabatan fungsional dan struktural serta apa perbedaan mendasar antara keduanya. Memahami kedua jenis jabatan ini sangat penting agar Anda bisa menentukan pilihan karier yang tepat dan mengetahui hak serta kewajiban yang melekat.
Pertanyaan apa itu jabatan fungsional dan struktural semakin relevan seiring dengan kebutuhan birokrasi yang semakin profesional dan terstruktur. Jabatan ini tidak hanya menentukan posisi dalam organisasi, tetapi juga berpengaruh pada tanggung jawab, wewenang, serta peluang pengembangan karier seorang ASN. Dengan memahami perbedaan signifikan antara jabatan fungsional dan struktural, Anda dapat lebih siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang dalam dunia kerja pemerintahan.
Artikel ini akan mengulas secara lengkap dan mudah dipahami mengenai definisi, perbedaan, contoh jabatan, serta kelebihan masing-masing jabatan fungsional dan struktural. Dengan bahasa yang profesional namun santai, kami akan membantu Anda memahami konsep dasar ini agar tidak salah pilih dalam menentukan jalur karier.
Baca juga: SPPI 2025 Informasi Resmi dari Pemerintah, Simak Detailnya!
Perbedaan Jabatan Fungsional dan Struktural dalam ASN

Di dalam sistem administrasi negara, jabatan fungsional dan jabatan struktural merupakan dua tipe posisi yang berbeda, masing-masing dengan peran dan karakteristik yang sangat penting dalam menjalankan fungsi pemerintahan. Meski keduanya berada dalam struktur organisasi Aparatur Sipil Negara (ASN), keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam hal tugas, kedudukan, dan cara pengukuran kinerja.
1. Jabatan Fungsional: Fokus pada Keahlian dan Profesionalisme
Jabatan fungsional adalah posisi yang didasarkan pada keahlian dan keterampilan profesional yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas teknis tertentu. Meskipun jabatan ini tidak tercantum secara eksplisit dalam struktur organisasi pemerintahan, posisi ini tetap memiliki peranan yang sangat krusial dalam keberlangsungan operasional pemerintah. Jabatan fungsional umumnya berfokus pada penyediaan pelayanan atau pelaksanaan tugas tertentu yang memerlukan kompetensi teknis dan spesialisasi yang mendalam.
Contoh-contoh jabatan fungsional meliputi guru, dokter, auditor, peneliti, analis, serta berbagai profesi lain yang membutuhkan pendidikan dan keterampilan khusus. Jabatan fungsional memiliki sistem penilaian yang berfokus pada angka kredit yang diperoleh, yang mencerminkan tingkat keahlian, pengembangan kompetensi, dan kontribusi terhadap pelaksanaan tugas profesional. Jenjang karier dalam jabatan fungsional tidak terikat pada struktur organisasi, tetapi lebih pada pencapaian angka kredit yang menggambarkan kualitas pelaksanaan tugas dan upaya pengembangan diri.
2. Jabatan Struktural: Memimpin dan Mengelola Organisasi
Sementara itu, jabatan struktural adalah posisi yang secara tegas tercantum dalam struktur organisasi pemerintahan dan berkaitan dengan fungsi pengelolaan, pengawasan, serta kepemimpinan dalam suatu unit kerja. Jabatan ini umumnya bersifat hierarkis dan menggambarkan tingkatan wewenang serta tanggung jawab dalam organisasi. Posisi ini berperan dalam pengambilan keputusan strategis, manajemen sumber daya manusia, serta pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan.
Beberapa contoh jabatan struktural antara lain kepala dinas, sekretaris jenderal, kepala biro, dan direktur, yang masing-masing memimpin unit kerja tertentu dalam pemerintahan. Jabatan struktural biasanya memiliki tingkatan eselon yang mencerminkan level kepemimpinan, mulai dari eselon paling rendah hingga eselon tertinggi. Dalam jabatan struktural, pengukuran kinerja lebih banyak didasarkan pada kemampuan dalam mengelola sumber daya, memimpin tim, serta mencapai tujuan dan sasaran organisasi.
3. Perbedaan Utama antara Jabatan Fungsional dan Struktural
Perbedaan yang paling mendasar antara jabatan fungsional dan struktural terletak pada fokus tugas dan kedudukan dalam struktur organisasi. Jabatan fungsional lebih berorientasi pada keahlian teknis dan pelayanan, di mana individu dalam posisi ini diharapkan untuk memiliki keterampilan khusus yang dapat menunjang pelaksanaan tugas yang lebih spesifik. Sebaliknya, jabatan struktural lebih berfokus pada manajemen dan kepemimpinan, di mana individu dalam posisi ini bertanggung jawab untuk mengelola dan mengarahkan kegiatan organisasi secara keseluruhan.
Selain itu, pengukuran jenjang karier dalam jabatan fungsional didasarkan pada angka kredit yang diperoleh dari pelaksanaan tugas serta pengembangan kompetensi, sedangkan dalam jabatan struktural, pengukuran kinerja lebih berfokus pada kemampuan dalam memimpin, mengelola, dan meraih tujuan organisasi.
Baca juga: Login SSCASN PPPK 2024: Trik Jitu Agar Berhasil!
Struktur dan Jenjang Karier

Jabatan dalam dunia kerja seringkali dibedakan menjadi dua kategori utama, yaitu jabatan fungsional dan jabatan struktural. Kedua jenis jabatan ini memiliki sistem jenjang karier yang berbeda, di mana pengembangan karier di masing-masing kategori tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sangat spesifik.
Jabatan Fungsional: Berdasarkan Angka Kredit dan Pengembangan Keahlian
Pada jabatan fungsional, jenjang karier ditentukan melalui pengumpulan angka kredit yang diperoleh dari berbagai kegiatan profesional yang relevan. Kegiatan tersebut meliputi pelatihan, penelitian, pengajaran, dan pelaksanaan tugas teknis lainnya yang berkaitan dengan bidang keahlian tertentu. Dalam sistem ini, setiap individu dalam jabatan fungsional harus memenuhi persyaratan angka kredit untuk dapat naik pangkat atau mencapai tingkat karier yang lebih tinggi. Jenjang dalam jabatan fungsional biasanya dimulai dari tingkatan dasar atau pemula dan dapat berkembang menuju tingkatan yang lebih tinggi, seperti ahli muda, ahli madya, hingga ahli utama.
Sebagai contoh, dalam dunia pendidikan, seorang guru yang memegang jabatan fungsional akan mengikuti jenjang karier mulai dari guru pertama hingga guru utama. Setiap kenaikan pangkat dalam jabatan fungsional ini memerlukan pencapaian angka kredit tertentu yang diperoleh dari penilaian terhadap kontribusi profesionalnya. Hal ini memberikan fokus pada pengembangan keahlian teknis dan spesialisasi dalam bidang pekerjaan yang dijalani, daripada pada aspek manajerial atau kepemimpinan.
Jabatan Struktural: Berdasarkan Sistem Eselon dan Tingkatan Kepemimpinan
Sebaliknya, jabatan struktural diatur dalam sistem eselon yang mencakup berbagai tingkat kepangkatan, mulai dari eselon V (tingkat paling bawah) hingga eselon I (tingkat paling atas). Eselon ini mengacu pada tingkatan tanggung jawab dan wewenang yang dimiliki seseorang dalam struktur organisasi. Di dalam sistem ini, setiap eselon mencerminkan perbedaan dalam tingkat keputusan yang harus diambil, serta kemampuan dalam menjalankan fungsi manajerial dan kepemimpinan.
Contoh yang paling jelas dapat ditemukan pada jabatan-jabatan pemerintahan atau organisasi besar, di mana eselon I biasanya diisi oleh pejabat-pejabat tingkat tinggi seperti sekretaris jenderal, kepala badan, atau pejabat pimpinan lainnya yang bertanggung jawab atas kebijakan strategis dan pengambilan keputusan besar dalam organisasi. Sementara itu, eselon V merupakan tingkatan yang lebih rendah, di mana individu biasanya terlibat dalam tugas operasional yang lebih teknis dan administratif.
Perbedaan yang Mendasar dalam Jalur Karier
Perbedaan mendasar antara jabatan fungsional dan jabatan struktural terletak pada fokus pengembangan karier masing-masing. Jabatan fungsional lebih menekankan pada pengembangan keahlian teknis dan spesialisasi di bidang tertentu, di mana seseorang harus terus meningkatkan kompetensi profesional melalui kegiatan yang relevan dengan bidang fungsionalnya.
Sebaliknya, jabatan struktural lebih berfokus pada kemampuan manajerial, kepemimpinan, serta pengambilan keputusan yang berkaitan dengan jalannya organisasi. Jabatan struktural menuntut individu untuk memiliki kemampuan dalam memimpin tim, merencanakan kebijakan, serta mengelola sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi.
Karena perbedaan ini, jalur karier dalam jabatan fungsional cenderung lebih terfokus pada pengembangan keahlian teknis dalam satu bidang, sementara jalur karier dalam jabatan struktural lebih mengarah pada peran-peran kepemimpinan yang mengharuskan keterampilan manajerial yang lebih luas dan mendalam. Meskipun kedua jalur karier ini memiliki kesamaan dalam hal struktur yang terorganisir, keduanya menuntut kompetensi yang berbeda, tergantung pada jenis pekerjaan yang diemban dan level tanggung jawab yang dihadapi.
Baca juga: Pengertian Nakes, Peran dan Pentingnya Tenaga Kesehatan dalam Masyarakat
95% pengguna strategi ini berhasil lolos CAT CPNS 2024!

Aplikasi JadiASN memiliki fitur simulasi CPNS 2025 dengan lebih dari 5.000 soal SKD dan SKB yang diperbarui setiap tahun! Klik di Sini!
Contoh Jabatan dan Tugas Utama Berdasarkan Jenis Jabatan
Untuk membantu Anda dalam menentukan jalur karier yang tepat, mari kita telusuri lebih jauh tentang apa yang membedakan kedua jenis jabatan ini.
- Jabatan Fungsional
Jabatan fungsional lebih terfokus pada tugas spesifik yang memerlukan keahlian atau kompetensi teknis tertentu. Berikut adalah contoh jabatan fungsional beserta tugas utamanya:- Guru: Sebagai seorang pengajar, tugas utama seorang guru adalah melaksanakan proses pembelajaran di kelas, menyusun dan mengembangkan kurikulum yang relevan, serta mengevaluasi hasil belajar siswa. Mereka juga berperan dalam memotivasi dan mengarahkan perkembangan karakter siswa.
- Dokter: Seorang dokter bertanggung jawab untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat melalui diagnosis, pengobatan, serta pencegahan penyakit. Selain itu, dokter juga berperan dalam riset medis dan pengembangan pengetahuan kesehatan.
- Auditor: Auditor memiliki peran penting dalam melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan perusahaan atau instansi pemerintahan, memastikan kepatuhan terhadap standar akuntansi, serta mendeteksi potensi penyimpangan dalam pengelolaan anggaran.
- Peneliti: Peneliti bertugas untuk mengembangkan ilmu pengetahuan atau teknologi melalui kegiatan riset. Mereka mendalami topik-topik tertentu, menganalisis data, dan menghasilkan temuan yang dapat diterapkan dalam berbagai bidang, mulai dari sains hingga teknologi.
- Jabatan Struktural
Berbeda dengan jabatan fungsional, jabatan struktural melibatkan tanggung jawab manajerial dan organisasi. Orang yang menduduki jabatan struktural biasanya memiliki peran dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan sumber daya manusia. Berikut adalah contoh jabatan struktural beserta tugas utama:- Kepala Dinas: Sebagai pemimpin di suatu dinas atau badan pemerintah, tugas utama kepala dinas adalah merencanakan, mengorganisir, dan mengawasi pelaksanaan kebijakan serta program yang berkaitan dengan bidangnya. Mereka juga bertanggung jawab atas anggaran dan pengelolaan sumber daya manusia dalam organisasi.
- Sekretaris Jenderal: Berfungsi sebagai pengelola administrasi dan koordinasi antar bagian dalam suatu kementerian atau lembaga pemerintah. Sekretaris jenderal memastikan kelancaran operasional administratif, serta memberikan dukungan kepada pimpinan dalam hal penyusunan kebijakan dan pengawasan pelaksanaan tugas.
- Kepala Biro: Seorang kepala biro bertugas untuk memimpin dan mengelola bagian atau subbagian dalam organisasi. Mereka memastikan bahwa seluruh unit kerja di bawahnya dapat berfungsi dengan efisien dan efektif sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
- Direktur: Sebagai pemimpin di tingkat unit kerja atau lembaga, seorang direktur memiliki tanggung jawab untuk merencanakan, mengarahkan, dan mengawasi pelaksanaan program serta kebijakan organisasi. Mereka juga bertanggung jawab dalam pengelolaan anggaran dan pengambilan keputusan strategis di tingkat atas.
Kelebihan dan Kekurangan Jabatan Fungsional dan Struktural
Setiap jenis jabatan, baik fungsional maupun struktural, memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pemahaman yang baik tentang kelebihan dan kekurangan ini akan membantu Anda dalam menentukan pilihan karier yang sesuai dengan minat, keahlian, dan tujuan jangka panjang Anda.
- Kelebihan Jabatan Fungsional
- Keahlian Profesional: Jabatan fungsional memungkinkan Anda untuk fokus pada pengembangan keahlian teknis dalam bidang tertentu. Jika Anda memiliki minat khusus dalam suatu profesi, jabatan fungsional memberikan kesempatan untuk mendalaminya lebih dalam.
- Pengembangan Karier Berbasis Kompetensi: Kenaikan jabatan dalam jabatan fungsional umumnya lebih bergantung pada pencapaian angka kredit atau pengembangan kompetensi. Oleh karena itu, individu yang aktif dalam meningkatkan keterampilan dan produktivitas cenderung mendapat peluang promosi lebih cepat.
- Tugas yang Lebih Terfokus: Karena tidak terlibat dalam birokrasi organisasi yang kompleks, seseorang di jabatan fungsional dapat lebih fokus pada pelaksanaan tugas teknis tanpa terbebani oleh aspek manajerial.
- Kekurangan Jabatan Fungsional
- Tantangan dalam Pengembangan Kompetensi: Jabatan fungsional menuntut individu untuk terus meningkatkan keterampilan dan pengetahuan agar tetap relevan dan efektif dalam pekerjaannya.
- Persaingan Ketat: Di banyak profesi fungsional, persaingan antarprofesi sejenis bisa sangat ketat. Terlebih lagi, dalam beberapa bidang, ada standar yang tinggi untuk mencapai prestasi dan promosi.
- Tanggung Jawab yang Besar: Tugas-tugas dalam jabatan fungsional sering kali memiliki tingkat tanggung jawab teknis yang tinggi, yang dapat menuntut ketelitian dan ketekunan ekstra.
- Kelebihan Jabatan Struktural
- Wewenang dan Pengaruh: Jabatan struktural memberikan wewenang yang jelas dalam organisasi dan memberi kesempatan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan penting yang berkaitan dengan kebijakan strategis organisasi.
- Jalur Karier yang Terstruktur: Jalur promosi di jabatan struktural lebih terstruktur melalui eselonisasi yang jelas, sehingga individu dapat merencanakan langkah-langkah karier lebih mudah.
- Kesempatan dalam Pengelolaan Sumber Daya: Dalam jabatan struktural, individu memiliki kesempatan untuk mengelola sumber daya manusia dan anggaran organisasi, memberikan peluang untuk berkontribusi secara lebih luas terhadap kemajuan organisasi.
- Kekurangan Jabatan Struktural
- Beban Kerja Manajerial: Jabatan struktural sering kali datang dengan beban kerja yang tinggi, baik dalam hal pengelolaan tim, anggaran, maupun perencanaan strategis. Beban ini bisa menuntut tingkat kepemimpinan dan manajerial yang kuat.
- Menghadapi Konflik dan Birokrasi: Dalam jabatan struktural, Anda harus siap untuk menangani berbagai konflik internal serta menjalani prosedur birokratis yang kadang-kadang lambat dan kompleks. Proses promosi juga bisa terpengaruh oleh dinamika politik dalam organisasi.
- Tanggung Jawab yang Luas: Jabatan struktural sering kali membawa tanggung jawab yang sangat luas, termasuk pengambilan keputusan yang memiliki dampak jangka panjang bagi organisasi dan anggotanya.
Memilih antara jabatan fungsional dan struktural adalah keputusan yang penting dalam perjalanan karier seseorang. Jabatan fungsional berfokus pada pengembangan keahlian teknis dan profesional, sementara jabatan struktural menawarkan peluang untuk kepemimpinan dan pengelolaan organisasi. Memahami perbedaan ini, serta kelebihan dan kekurangannya, akan membantu Anda memilih jalur yang paling sesuai dengan minat, keahlian, dan tujuan karier Anda.
Dengan pengetahuan yang tepat mengenai karakteristik kedua jenis jabatan ini, Anda akan lebih mampu merencanakan langkah-langkah karier secara efektif dan memberikan kontribusi yang maksimal, baik dalam organisasi maupun bagi masyarakat luas.
Baca juga: CPNS 2025 untuk Lulusan Statistik, Formasi Eksklusif Menanti!
Sumber referensi:
- https://www.talenta.co/blog/perbedaan-jabatan-fungsional-dan-struktural/
- https://www.detik.com/jogja/bisnis/d-7516083/apa-perbedaan-jabatan-struktural-dan-fungsional-pns-ini-tugas-dan-contohnya
- https://glints.com/id/lowongan/jabatan-fungsional-aparatur-sipil-negara/
- Soal Aplikasi Jadiasn.id
Program Value Jadi ASN 2025
“Value Tanpa Batas, Kerjakan Sampai Tuntas, Dijamin Hasil Puas”
📋 Cara Membeli dengan Mudah:
- Unduh Aplikasi JadiASN: Temukan aplikasi JadiASN di Play Store atau App Store, atau akses langsung melalui website.
- Masuk ke Akun Anda: Login ke akun JadiASN Anda melalui aplikasi atau situs web.
- Pilih Paket yang Cocok: Dalam menu “Beli”, pilih paket bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Pastikan untuk melihat detail setiap paket.
- Gunakan Kode Promo: Masukkan kode “AMBISASN” untuk mendapat diskon spesial sesuai poster promo
- Gunakan Kode Afiliasi: Jika Anda memiliki kode “RES128”, masukkan untuk diskon tambahan.
- Selesaikan Pembayaran: Pilih metode pembayaran dan selesaikan transaksi dengan aman.
- Aktivasi Cepat: Paket Anda akan aktif dalam waktu singkat setelah pembayaran berhasil.
Ayoo Download Aplikasi JadiAsn karena banyak sekali yang bisa kamu dapatkan agar kalian CEPAT TERLATIH dengan Soal soal CPNS 2025!!!
- Dapatkan ribuan soal CPNS 2025 dengan pembahasan yang mudah dipahami, berupa video dan teks
- Live Class Gratis (Berlajar Bareng lewat Zoom)
- Materi-materi CPNS 2025
- Ratusan Latsol CPNS 2025
- Puluhan paket Simulasi CPNS 2025
- dan masih banyak lagi yang lainnya
Mau berlatih Soal-soal CPNS 2025? Ayoo segera Masuk Grup Latihan Soal-soal CPNS 2025 Sekarang juga!!
Cocok banget untuk yang pengen jadi PNS, Berlatih dengan cepat hanya pakai buku-buku CPNS 2025 Terpercaya
📋 Keuntungan Buku CPNS 2025
- ✅Tersedia ribuan soal Tes CPNS 2025 (sudah sesuai sistem terbaru)
- ✅Materi materi SKD sudah sesuai FR CPNS
- ✅Tersedia Video pembahasan tiap soalnya
Selain ini Kalian akan mendapatkan Keuntungan
1. Program Premium Gratis selama 7 Hari
Kamu bisa mengakses premium di Aplikasi JadiASN secara gratis selama 7 hari pastinya akan membantu kamu memaksimalkan sistem pembelajaran karena mengkolaborasikam online dan offline lewat buku.
2. 20x live class zoom materi dan bahas soal CPNS
Dilakukan setiap hari senin-jumat pukul 19.00 – 20.00 WIB dimana link zoom tersedia di aplikasi jadiasn menu live class
3. 5 Paket simulasi CPNS
Simulasi yang disesuaikan dengan ujian aslinya dari jumlah soalnya, waktu pengerjaannya, kisi-kisi materi sesuai dengan pemerintah dengan fitur sebagai berikut :
✅Terdapat Analisis peluang kelolosan dengan nilai ambang batas
✅Terdapat Analisis Kecepatan jawab soal
✅Terdapat Analisis salah dan benar
✅Bisa diakses via laptop/PC lewat web
✅Grafik perkembangan skor simulasi
✅Ranking nasional, provinsi, kabupaten
✅Pembahasan teks bisa didownload dan diprint
✅Simulasi berwaktu sesuai format Ujian Tesnya
✅Skor keluar real time
✅Soal bisa didownload dan diprint
✅Video pembahasan dan teks pembahasan
✅Zoom out/ in tampilan soal
4. 20 Paket Latihan soal CPNS
Fitur untuk berlatih soal-soal CPNS dengan sistem 10 soal 10 menit yang memiliki fitur yang sama dengan fitur simulasi CPNS
✅buku cpns 2023 2024
✅buku cpns terlengkap 2024
✅buku cpns 2022 recommended
✅buku cpns terupdate 2024
✅buku cpns bumn 2024
✅buku cpns kemenkumham
✅buku cpns perawat 2024
✅buku cpns kemenkumham 2024
✅buku cpns kejaksaan 2024
Pendapatmu sangat berarti bagi kami! Klik link berikut untuk memberikan feedback dan bantu kami menjadi lebih baik lagi https://bit.ly/FeedbackArtikelJadiASN